Rabu, 05 Oktober 2016

Paragraf Eksposisi "Gamelan Jawa"

BONANG GAMELAN JAWA

                Bonang menika salah sawijine jenise gamelan jawa. Bonang bisa kasebut dadi instrument melodi kang utama. Anggone nywarakake yaiku kanthi cara dituthuk ana ing sisih duwur bonang kang bentuke kaya endog utawa biasane diarani pencon. Anggone nuthuk nganggo 2 pukul khusus digawe saka kaya lapis kang disebut bindhi. Bonang menika kalebu ing gong-gong cilik kang diarani “pot” utawa “ceret”.  Bonang ditata kanthi dijejer ana ing papan kayu jenenge “Rancak” ana ing 2 baris. Baris kapisan arane Jaleran utawa Brujung, menawi baris 2 arane setren/ dhempok.
            Bonang uga duweni  kathah jenis, bonang ing Jawa Tengah ana 3 jenis, yaiku =
·        Bonang Barung
Ingkang ukurane sedhengan, bonang iki diswarakake kanggo pambuka utawa kanggo patokan tempo lan patokan dinamika. Bonang iki uga nemtoke isyarat marang gamelan liayane.



·        Bonang Penerus
Ingkang ukurane luwih cilik tinimbang bonang barung. Bonang jenis iki diswarakake ½ ketukan saka bonang barung umpami diswarakake bareng maringi swara ingkang saut sautan. Notasi bonang penerus iki luwih duwur 1 oktaf saka bonang barung nanging kanggo jumlah kepingane pada.



·        Bonang Panembnung

Ingkang ukurane paling gedhe tinimbang bonang barung lan bonang penerus. Nanging nada kang di swarakake paling cendhak. Umpama dibandingake kalian instrumen ing gamelan, bonang barung lan bonang penerus duweni tugas luwih kompleks saengga bisa dianggep instrument iki salah sawijining gamelan sek ngolaborasike.

SINOPSIS "Panggil Aku Kartini Saja"

Nama : Naiful Arifin
Absen :                20
            Kelas :     XII IPA 1
SINOPSIS
Judul buku      : Panggil aku Kartini saja
Pengarang       : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit           : HASTA MITRA
Kota Terbit      : Jakarta
Jumlah halaman : 262 halaman
Sinopsis           :
            Perang Diponegoro telah usai dan pendudukan Kolonial Belanda menanggung begitu banyak hutang material. Perang ini merupakan perang termahal yang pernah dialami. Untuk mengatasi itu Van Den Bosch diberangkatkan ke Jawa dan bertugas untuk memimpin dan menstabilkan keuangan kembali. Tercetuslah ide tanam paksa yang begitu menyiksa warga pribumi. Dimana pribumi dipaksa untuk bekerja tanpa imbalan bahkan penghidupan yang layak. Setelah sekian lama sistem ini berlangsung keuangan Belanda kembali terisi dan stabil, namun disisi lain terjadi gejolak oleh golongan liberal ialah Multatulis atau Dowes Dekker. Secara diam-diam atau terang-terangan ia mulai mengecam negrinya sendiri yang mengekploitasi Hindia-Belanda tanpa belas kasihan. Perjuangannya melalui tulisan penanya justru menghantarkan dirinya dibuang dari jawa. Dan kondisi pribumi pun masih tetap dalam kemiskinan dan kelaparan khususnya daerah Demak, Kudus , Grobogan dan Jepara karena kerja Rodi.
            Para Bupati yang bertindak sebagai pemimpin pribumi seoalah tidak bertindak secara jelas, bisa dikatakan mereka terikat di sangkar penyamun. Termasuk leluhur Kartini R.M.A Tjondronegoro Bupati Kudus, seorang yang feodal yang begitu patuh akan adatnya. Ayah kartini R.M.A Sosroningrat seorang Bupati Jepara mulai memberanikan diri untuk menulis nota protes akan kekejaman dan kriminasi pendidikan kepada rakyat pribumi. Kartini adalah sosok yang hormat terhadap leluhurnya bisa dikatakan sifat kejiwaan yang mengalir dari kakeknya terdahulu. Sosok kartini yang lahir 21 April 1879 merupakan sebuah pengharapan yang besar bagi masyarakat Jepara. Entah siapa yang memberikan nama Kartini apakah ibu atau ayahnya.
            Masa kecil Kartini dipenuhi dengan persoalan pelik yang seharusnya makanan sehari hari orang dewasa. Dimulai saat ia ingin mencoba sekolah rendahan yang tidak semua anak dapat mencobanya terkusus bagi seorang wanita. Dihari pertamanya bersekolah ia sudah mendapat diskriminasi dari gurunya, maklum dia orang Belanda. Dia selalu bertanya-tanya kepada ayahnya kenapa ia selalu mendapat perlakuan diskriminasi di sekolahnya, dan ayahnya hanya dapat menjawab seorang wanita tidak seharusnya di bangku sekolah apalagi wanita pribumi. Kartini memang cenderung anak si bapak, entah mengapa tidak diceritakan tentang ibunya dalam tulisan-tulisannya. Dapat dianalisis bahwa memang ibunya keturunan rakyat biasa bukan golongan ningrat sedangkan ayahnya adalah seorang Bupati. Jadi memang Kartini memiliki ibu tua dan ibu muda, tapi sudahlah terbukti ayahnya adalah segalanya baginya. Kartini juga memiliki saudara kakak dan adik, namun sikap mereka seringkali tak acuh kepadanya. Karena,sebagai seorang anak perempuan dia sudah mempunyai daya analisis dan kepekaan yang tinggi sehingga membuat kakaknya kepayahan untuk menanggapi.
            Menginjak masa remajan sinar matahari mulai hilang dari pandangannya. Kembalilah feodalisme yang berkuasa di rumahnya. Dia dipingit, keseharian didalam yang ia katakana sebuah tembok 4 sisi yang kokoh menjulang tinggi keatas menjauhkannya dari dunia luar. Sungguh tersiksa Kartini dalam masa pingitan itu sebagai seorang jawa yang taat adatnya. Didalam sana tidaklah ia hanya berdiam , dia selalu berkomunikasi melalui surat dengan sahabat-sahabatnya. Dia juga selalu menulis catatan soal bagiamana nasib sebangsanya. Nasib rakyat Jepara yang masih dirundung kelaparan ditindas Belanda dan nasibnya dibawah tekanan penganut feudal. Baru diiusianya menginjak 18 tahun kembali lagi dapat menghirup udara luar, berkat dia diajak ke Mataram sepupunya. Disana dimulailah Kartini bebas berekspresi dan tulisannya dimuat oleh surat kabar Belanda. Kartini ini walaupun hanya lulusan sekolah rendahan kemampuan berbahasa Belanda yang hebat.

            Melalui tulisan dia mulai belajar kembali tentang Dunia Barat, lebih dalam dari sebelumnya. Dalam petualangannya di dunia luar Kartini menemukan teman yang juga ahli bahasa belanda. Bersama teman-temannya dari Jawa Barat itu Kartini terus menulis sebuah catatan dan diterbitkan di surat-surat kabar Belanda. Kartini terus berkampanye akan kesamaan derajat bagi perempuan khususnya dalam bidang pendidikan. Lebih dari itu juga Kartini juga menyuarakan tentang perasaannya yang tidak begitu nyaman dengan feodalisme yang selama ini selalu meliputi hidupnya. Sehingga dalam suatu tulisannya dia ingin menghilangkan segala titipan gelar leluhurnya. Panggil aku Kartini saja.

Minggu, 02 Oktober 2016

SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
      Sistem ekonomi adalah cara suatu negara mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran. Pelaksanaan sistem ekonomi suatu negara tercermin dalam keseluruhan lembaga-lembaga ekonomi yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sistem perekonomian negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ideologi/falsafah hidup bangsa, sifat dan jati diri bangsa, serta struktur ekonomi.

  • MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI

1. Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis/Pasar 
  Sistem ekonomi liberal yaitu sistem ekonomi dimana ekonomi diatur oleh kekuatan pasar ( permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi liberal menghendaki adanya kebebasan individu melakukan kegiatan ekonomi. Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
a.   Ciri-ciri sistem ekonomi liberal:
     - Adanya pengakuan terhadap hak individu
     - Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
     - Menerapkan sistem persaingan bebas
     - Peranan modal sangat penting
     - Peranan pemerintah dibatasi
     - Motif mencari laba terpusat pada kepentingan individu
a.     Kelebihan sistem ekonomi liberal:
     - Setiap individu bebas menentukan perekonomiannya sendiri
     - Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri
     - Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan
     - Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat
     - Kualitas barang lebih terjamin
     - Kualitas pelayanan terjamin
b.     Kelemahan sistem ekonomi liberal:
     - Menimbulkan monopoli
     - Terjadi kesenjangan
     - Rentan terhadap krisis ekonomi
     - Adanya eksploitasi
     - Tindakan yang kurang sehat dalam persaingan
2.   Sistem Ekonomi Sosialis/Komando/Terpusat
     Sistem ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi dimana ekonomi diatur negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara atau pemerintah pusat. Sistem ekonomi sosialis banyak diterapkan di negara-negara Eropa Timur yang pada umumnya menganut paham komunis.
a.     Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis:
     - Hak milik individu tidak diakui
     - Seluruh sumber daya dikuasai negara
     - Jalannya kegiatan perekonomian sepenuhnya tanggung jawab pemerintah
     - Kegiatan ekonomi direncanakan dan diatur pemerintah
     - Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
     - Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah
b.     Kelebihan sistem ekonomi sosialis:
   - Pemerintah sepenuhnya bertanggung jawab terhadap perekonomian
   - Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat
   - Pemerintah mengatur distribusi
   - Mudah dalam pengelolaan, pengendalian dan pengawasan
   - Pelaksanaan pembangunan lebih cepat
   - Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata
c.     Kelemahan sistem ekonomi sosialis:
     - Hak milik individu tidak diakui
     - Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
     - Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang
     - Jalur birokrasi panjang
             3.   Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan penggabungan atau campuran antara sistem ekonomi liberal dan sosialis. Dalam sistem ini pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian. Sistem ini banyak diterapkan di negara-negara yang sedang berkembang.
a.     Ciri-ciri sistem ekonomi campuran:
     - Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan swasta
     - Transaksi ekonomi terjadi melalui mekanisme pasar tetapi masih ada campur tangan pemerintah
     - Ada persaingan, tetapi masih ada kontrol pemerintah
b.     Kelebihan sistem ekonomi campuran:
    -   Kestabilan ekonomi terjamin
    -   Pemerintah dapat memfokuskan perhatian untuk memajukan sektor usaha menengah dan kecil
    -   Adanya kebebasan berusaha dapat mendorong kreativitas individu
    -  Hak milik individu atas sumber produksi diakui walaupun ada pembatasan
    -  Lebih mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
c.     Kelemahan sistem ekonomi campuran:
   -  Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya dilakukan pemerintah dan swasta
     -  Sulit menentukan batas antara sumber produksi yang dapat dikuasai oleh pemerintah dan swasta

  • SISTEM EKONOMI INDONESIA

Sistem  ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah.
Ciri-ciri utama sistem ekonomi Indonesia:
  1.   Landasan pokok perekonomian Indonesia adalah pasal 33 UUD 1945.
  2.   Demokrasi ekonomi menjadi dasar kehidupan perekonomian Indonesia dengan ciri-ciri positif sebagai berikut:
a.   Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan.
b.  Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang  menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
c. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi dengan prinsip kebersamaa, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
e. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan untuk pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat.
f.  Adanya kebebasan bagi rakyat untuk memilih pekerjaan yang dikehendaki dan penghidupan yang layak.
g. Pengakuan terhadap hak milik perorangan asalkan pemanfaatannya tidak mengganggu kepentingan orang banyak.
h.  Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
i.   Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara negara.

         3.   Dalam pelaksanaannya, demokrasi ekonomi di Indonesia harus menghindari ciri-ciri negatif                 sebagai berikut:

a.   Sistem free fight liberalism yaitu kebebasan yang dapat menimbulkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
b.   Sistem etatisme yaitunegara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
c.   Monopoli yaitu pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok yang merugikan masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada lima ciri utama sistem ekonomi Pancasila yaitu:
  1.    Peranan dominan koperasi bersama dengan perusahaan negara dan perusahaan swasta.
  2.    Manusi dipandang secara utuh, bukan semata-mata makhluk ekonomi tetapi juga makhluk sosial.
  3.    Adanya kehendak sosial yang kuat ke arah egalitaririanisme atau pemerataan sosial.
  4.    Prioritas utama terhadap terciptanya suatu perekonomian nasional yang tangguh.
  5.    Pelaksanaan sistem desentralisasi diimbangi dengan perencanaan yang kuat sebagai pemberi arah bagi perkembangan ekonomi.
Sejak bergulirnya reformasi 1998, di Indonesia mulai dikembangkan sistem ekonomi kerakyatan, di mana rakyat memegang peranan sebagai pelaku utama namun kegiatan ekonomi lebiih banyak didasarkan pada mekanisme pasar. Pemerintah mempunyai hak untuk melakukan koreksi pada ketidaksempurnaan dan ketidakseimbangan pasar. Ciri-ciri ekonomi kerakyatan diantaranyaadalah sebagai berikut :
  1.    Berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat
2.   Memperhatikan pertumbuhan ekonomi, kepentingan sosial, dan nilai keadilan serta kualitas hidup
3.   Mewujudkan pembangungan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
4.   Menjamin kesempatan bekerja dan berusaha
5.   Memperlakukan seluruh rakyat secara adil
PERANAN PEMERINTAH DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA
Dalam sistem perekonomian Indonesia pemerintah memiliki peranan yang cukup besar yaitu sebagai pelaku sekaligus sebagai pengatur kegiatan ekonomi. Secara garis besar peranan pemerintah dalam perekonomian sebagai berikut:

  1. Pemerintah berperan dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi secara efisien.
  2. Pemerintah berperan dalam distribusi pendapatan dari golongan mampu ke golongan kurang mampu.
  3. Pemerintah berperan dalam menstabilkan perekonomian.

Jumat, 30 September 2016

Macam Majas



Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Dalam Bahasa Indonesia, majas terdiri dari 4 jenis:
1. majas perbandingan
2. majas sindiran
3. majas penegasan
4. majas pertentangan

A.    Majas perbandingan

1. Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
2. Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
3. Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan pengubung, seperti layaknya, bagaikan, dll.
4. Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll.
5. Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
6. Sinestesia: Metafora berupa ungkapan yang berhubungan dengan suatu indra untuk dikenakan pada indra lain.
7. Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
8. Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
9. Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
10. Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
11. Litotes: Ungkapan berupa mengecilkan fakta dengan tujuan merendahkan diri.
12. Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
13. Personifikasi: Pengungkapan dengan menyampaikan benda mati atau tidak bernyawa sebagai manusia.
14. Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
15. Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
16. Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
17. Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
18. Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
19. Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
20. Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
21. Perifrase: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
22. Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
23. Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.

B.     Majas sindiran


1. Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
2. Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
3. Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
4. Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
5. Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.

         C.  Majas penegasan

1. Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
2. Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
3. Repetisi: Perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
4. Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
5. Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
6. Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, atau klausa yang sejajar.
7. Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
8. Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
9. Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
10. Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
11. Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
12. Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
13. Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
14. Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
15. Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
16. Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
17. Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
18. Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
19. Ekskalamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
20. Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
21. Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
22. Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
23. Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
24. Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
25. Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.

Majas pertentangan
1. Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
2. Oksimoron: Paradoks dalam satu frase.
3. Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
4. Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
5. Anakronisme: Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya.



Cerpen Remaja

Mawar yang Sirna

Pagi itu terasa biasa saja, matahari fajar masih samar-samar di ufuk timur. Aku berangkat sekolah dengan motor spot merahku. Rasanya hari itu malas sekali maklum hari itu ada pelajaran fisika yang aku sendiri paling enggak paham materinya. Dijalan yang sepi dengan sawah dikanan kiriku aku merasakan tiupan angin dingin yang cukup menusuk kulitku ini walaupun aku sudah mengenakan jaket kulit. Tapi tidak apalah aku masih bersyukur pagi ini masih dapat menghirup udara segar dan bisa merasakan jutaan nikmat dari Sang Maha Kuasa. Jam 06.40 seperti biasa aku sudah sampai disekolah, bagiku keberangkatanku ini bisa kukatakan siang maklum sekolahku ini sangat begitu beda masuk sekolah mulai jam 06.45. Yah… mau apakan namanya peraturan mau tidak mau, suka tidak suka kita harus menaatinya.
Bel masukpun sudah berbunyi dan aku mulai bergegas menuju kelasku tidak lupa aku selalu menyapa semua temanku entah itu teman sekelasku teman seangkatanku ataupun bukan aku selalu mencoba menjadi pribadi yang ramah. Sesampai dikelas aku duduk dan merapikan pakaianku yang ditup oleh angin dijalan dan segera aku memimpin berdoa karena aku adalah seorang ketua kelas. Dan hal yang mulai membosankan datang, “Ayo nak silahkan kalian amati kekentalan kecap dan kapilaritas pada sumbu kompor ini, lalu coba rumuskan besar kekentalan dan kapilaritasnya” kata guru fisikaku.
Ditengah kubekerja untuk memecahkan praktek itu guruku berkata “Minta perhatiannya Nak?, ini kita kedatangan teman baru.” Lalu guruku mempersilahkan anak baru itu tadi memperkenalkan diri “Selamat pagi teman-teman, perkenalkan Namaku Desti Amanda Putri panggil saja aku Desti, umurku 16 tahun aku tinggal di Cawas, Klaten, dan aku pindah dari salah satu SMA di Jogja. Semoga teman-teman bisa menerima saya ya? ” (dengan nada yang lemah lembut penuh makna). Diapun mendapat tempat duduk semeja denganku karena saat itu tempat duduk yang kosong hanya ada disebelahku. Pelajaranpun dimulai, namun aku tidak pernah bisa berkonsentrasi. Aku selalu menengok kearah  siswi yang cantik,anggun,sopan,berkerudung ya walaupun itu baru pandangan awalku tapi mata, hati dan pikiranku telah terhipnotis oleh cantiknya yang ibarat mawar merah mekar mempesona lalu durinya menusuk hatiku hingga luluh lantah tak bisa apa-apa.
Saat jam istiahat aku mulai berkenalan dengannya. “Hey Desti, ” “Hia ada apa?” jawabnya singkat. “Kenalkan namaku naiful, aku ketua kelas disini” maksudku untuk sedikit modus.  “ow, iya salam kenal ya naiful”. Dan saat itu pertama kalinya aku memegang tangan Desti yang begitu lembut.
Hari mulai siang dan bel pulang sekolah berbunyi dan hal yang membuatku sedih adalah aku harus meninggalkan Desti yang baru kukenal belum jauh namun aku merasa sudah seperti orang yang begitu lama kukenal.
Pagi harinya seperti biasa berangkat sekolah dan siap-siap bertemu Desti apalagi pagi ini Olahraga menambah semangatku sekolah. Saat disekolah dan kami bersiap untuk pemanasan aku lihat ada yang kurang. “Dimana Desti??” batinku. Akupun meminta izin untuk mencari izin. Aku berlari kekelas tidak ada, aku mencari ke kantin (yang semula aku pikir dia membolos) tapi dia juga tidak ada, lalu aku berniat kekamar mandi wanita tapi… ah ku beranikan diriku masuk dan ternyata sepi tidak ada orang. Lalu aku harus kemana lagi, ideku muncul mungkin ia dikamar ganti, sesegera mungkin aku berlari namun apa yang dapati? Kulihat Desti tergeletak dengan ceceran darah dari hidungnya yang membasahi baju batiknya. Aku sempat memukul pipinya dengan lembut “Desti.. desti bangun , kamu kenapa? Apa yang terjadi” dan berfikir panjang langsung kugendong dan kubawa pergi dia ke UKS. Disana aku titipkan dia ke penjaga UKS dan aku mengikuti olahraga kembali.
Bel istirahatpun berbunyi dan biasanya apabila istirahat aku ke kantin tapi kali ini aku membelokkan arah langkahku ke UKS untuk menengok Putri Mawarku. Tapi disana yang kulihat hanyalah ranjang dengan bantal putih yang kosong tanpa penghuni. Dalam hati aku bertanya “Kemana Desti? Kemana dia? Apakah dia sakit parah atau mimisan biasa??”.
Haripun bulai berganti dan ini adalah hari yang ke 10 ketidakhadiran Desti. Dan semakin membuatku penasaran, membuatku begitu resah mungkin inilah namanya cinta , cinta pertamaku. Setiap harinya aku selalu mencatatkan materi yang dia tinggalkan ketika dia tidak masuk. Walaupun aku baru mengatakan 3 kalimat dengannya aku sudah merasa akrab dengannya. Jam istirahat akupun memberanikan diri ke ruang BP untuk bertanya alamat rumah Desti . sepulang sekolah aku langsung bergegas kesana.
“tokk,,tokkt.,tokk  Assalamu’alaikum, permisi” tiba-tiba seorang wanita paruh baya membukakan pintu untukku, dia berkata “ada yang bisa saya bantu?”, “saya mencari Desti, bu ! Destinya ada??”. Si ibu menjawab “emmttt,,, sebenarnya ada tapi ,, ee.. yasudahlah masuk dulu  nak.”
Lalu didalam aku mencoba menjelaskan maksud tujuanku kerumah Desti, aku mengatakan bahwa aku hanya ingin bertemu dengan Desti apakah sambil aku memberikan catatan rangkuman pelajaran selama ia tidak masuk sekolah. Si ibu berkata “terimakasih sekali nak, telah baik sekali sudah mau membuatkan catatan untuk Desti, namun saya kira Desti tidak akan kembali sekolah”,,  “Kenapa?? Apakah dia akan pindah lagi?” sahutku. Tiba-tiba tanganku dipegang oleh ibu-ibu itu dan aku dibawa di suatu ruangan yang cukup gelap dan lembab namun tertata rapi. Indah waktu itu apa yang ada difikiranku, aku hanya menurutinya.
Saat masuk ruangan itu betapa kagetnya aku, aku melihat sosok putrid mawar merah wanita yang selalu kurindukan yang selalu kudambakan selama ini akhirnya aku bisa bertatap muka langsung dengannya setelah sekian lama aku tidak bertemu tidak tahu apa yang terjadi dengannya. Akupun langsung berlari kerahnya dan langsung kucium tangannya. Namun saat itu pula aku  terkejut
Aku     :”apa yang terjadi padamu Des?”
Desti    :”sudahlah kenapa kamu kesini? Kitakan baru saja kenal”
Aku     :”jangan begitu des, walaupun kita baru saja kenal tapi aku sudah   menganggapmu sebagai seseorang yang spesial di hati ini”
Desti    :“sudahlah ini bukan waktunya membual, apa keinginanmu kesini?
Aku     :”ini des aku membawakan rangkuman catatan untukmu, kamu pasti sudah tertinggal jauh . selain itu pula aku memang ingin bertemu denganmu dan ingin mengatakan sesuatu padamu yang selama ini belum sempat aku ucapkan.”
Destin  :”ow,, terimakasih tapi aku kira ini percuma aku tidak akan sekolah lagi, untuk hiduppun mungkin tak akan sempat lagi”
Aku     : “memang ada apa denganmu?”
Destin  :”hidupku tak akan lama, aku terkena kanker otak” (mengangis dan sambil memelukku)
Aku     :”ha,,?? Tidak mungkin ! kamu harus kuat Des!”
Desti    :”aa,,kuu tidak akan lama lagi”
Aku     :”Des, jangan seperti itu, des dengarkan aku , disini aku mencintaimu aku akan bersamamu dan aku akan menjagamu.”
Desti    :”Untuk apa kamu mencintai orang yang akan segera mati? Masih banyak wanita cantik diluar sana”
Aku     :”tapi kamu wanita pertama dihatiku Desti !”
Desti    :”baiklah bila memang kamu cinta kepadaku bawalah bunga mawar ini pulang, jagalah jangan sampai dia layu dan kembalilah kesini 2 hari lagi tepat jam 15.00 dengan membawa mawar itu.”
Aku     :”iya aku akan merawatnya,, Desti aku benar mencintaimu” (sambil mencium kening Desti)


Hari itu aku terus menemaninya sampai larut malam bercanda dengannya, bercerita banyak hal ketika dia tidak ada disisiku. Dalam hatiku aku sangat bahagia aku bisa membuat putrid mawarku kembali ceria. Jampun menunjukkan pukul 23.30 akupun pulang dengan penuh rasa khawatir cemas dan risau yang berkecambuk di dalam hati ini.
 Esok harinya saat disekolah aku hanya sibuk memegangi mawar itu sambil berdo’a dan membayangkan wajah Desti yang sudah pucat kebiru-biruan. Namun bagiku dia tetap cantik seperti dulu walau sekarang tak sehelai rambutpun di kepalanya. Saat pulang sekolah akupun hanya dirumah memegangi mawar yang kujaga agar tak lekas layu.

Tibalah pada hari yang sangat kutunggu , apakah perasaan cintku ini akan diterima oleh Desti? Dalam hati aku sudah optimis akan berhasil selain itu mawar ini masih begitu segar karena selalu aku beri air di pucuk tangkainya. Sepulang sekolah aku bergegas dengan motorku kerumahnya. Masih dengan pakaian putih abu-abu aku berjalan menuju rumahnya.
“Astaqfirllah…”hentakku, yang kulihat adalah sebuah bendera merah yang pertanda ada yang meninggal dirumah itu. Dalam hatiku mungkin ibunya Desti meninggal. Langkah kakiku mulai terasa berat dan penuh ketakutan siapa yang meninggal tanyaku dalam hati. Ketika aku masuk ke dalam rumah nafasku terhenti ketika aku melihat foto yang sangat aku kenal disamping peti mati yang sedang disemayamkan. Dan itu adalah Putri mawarku Desti Amanda Putri. Saat itu hatiku benar-benar hancur seakan tak ada daya bahkan untuk membuka mataku kearah peti itupun aku tak sanggup.
Lalu Ibunya Desti datang kepadaku dan dia memberikan sebuah bunga mawar merah dengan lilitan 2 helai rambut. Dan rambut itu adalah rambut dari Desti. Saat itu aku tak sanggup lagi menahan air mata ini aku mengis menjerit saat lagi kulihat jasadnya akan ditelan oleh bumi untuk selama-lamanya. Akhirnya aku putuskan aku tetap disamping kuburnya hingga larut malam dan aku tertidur disampingnya.

Itu adalah hari bahagia dan hari terburuk dalam hidupku. Bahagia karena dia juga mencintaiku tapi petaka ketika dia meninggalkanku untuk selama-lamanya. Hingga sekarang aku terus mengenangmu selalu mencintaimu walau orang bilang cintaku ini semu tapi biarkan cinta kita ini menjadi jembatan antar kedua dunia ini.

Contoh Pidato Bahasa Jawa


SESORAH PERPISAHAN SEKOLAH
Assalamu’alaikum.Wr.Wb                                                                         .


       Bapak Kepala sekolah, ingkang satuhu kinurmatan. Bapak,saha Ibu Guru ingkang satuhu luhuring budi. Para rencang, siswa-siswi ingkang kula tresnani. Langkung rumiyin sumangga kulo dherekaken  ngaturaken puja-puji syukur dhumateng ngarsanipun Gusti Ingkang  Maha welas saha maha asih ingkang kepareng paring rahmat lan hidayahipun. Kita sadaya taksih saged kempal manunggal ing papan punika  kanthi tentrem, bagas, waras, kebak ing kabagyan kangge sesarengan kempal dhateng adicara perpisahan siswa kelas 9 punika. Sesampunipun Muji Syukur dateng Allah SWT, soho nyuwunaken tambahan Rohmat Keselametan dateng Rosululloh SAW.


Description: hello-kitty-birthday-stripes.jpg

      Kula siswa kelas 9 ingkang mewakili kanca-kanca kelas 9 ngaturaken matur sembah panuwun kagem sedaya bapak ibu guru ingkang sampun nggulawantah kula sakanca dangunipun kirang langkung tigang warsa dateng pawiyatan menika, matur suwun sanget kulo piambak kalian wakilipun sedoyo rencang aturaken kagem bapak ibu guru.
Tigang warsa mboten keraos mpun dipun lampahi tamtu kula kalian sedoyo rencang nggegadahi imutan sae lan awon mugi lantaran sedanten emutan puniko wau kula soho sedoyo rencang bakal nuwuhi raos kangen sanget dateng mriki. Mboten kesupen kulo selaku wakilipun kelas 9 ngaturaken agunging samudro bapak ibu guru sedoyo supados kerso ngapuntenaken sedoyo klenta klentu kulo lan rancang sami.
      Kula sakanca badhe nyuwun pangestunipun supados kula sakanca saget nglebeti pawiyatan enggal ingkang sae ingkang sampun dhados tujuan kula sakanca. Ugi nyuwun dongo supados kula sakanca saget dados tiyang ingkang migunani kagem keluarga, masyarakat, ugi bongso lan negara. Sejatosipun kula sakanca kraos awrat sanget kagem nilaraken pawiyatan menika. 
Sekedik pesen kagem adek kelas ampun kususepun anggenipun sinau ingkang sregep. Kedah emut marang ajaran islam perkawis manfaataken wekdal, wekdal puniko gentos ning mboten keraos mulo ampun ngantos leno deneng ngisi wektu, ibadah kalian sinau salah sawijinipun kewajiban kulo kalian adek adek sedoyo, utawi diartosaken usaha kalian do’a, tujuane setunggalkemawon inggih puniko supados saget wujudaken cita-cita nipun ugi dados lare ingkang lanthip slamet ndonyo akhirat amin.
      Cekap semanten atur kawulo, manawi anggen kula matur wonten kiranging subosita saha wonten nalisiripun basa,tuwin parama sastra, kula nyuwun agungin samudra pangapunten, maturnuwun awit kawigatosanipun

Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.